Ketika Para Bayi Demam


Punya dua anak yang satu balita dan satu masih berumur beberapa bulan memang kerap kali menyisakan kenangan yang begitu membekas. Apalagi ketika keduanya sakit bersamaan. Kalau gak salah saat Hamzah imunisasi ketiga kalinya Aisyah ikutan sakit. Siangnya kami ke rumah sakit, sore hari dua bayi itu terlihat lesu. Karuan Hamzah memang habis diimunisasi jadinya suhu tubuhnya agak tinggi. Sedangkan Aisyah sepertinya kelelahan karena bermain seharian. Jadilah saya dan suami bingung apalagi ini pertama kali kami menghadapi kondisi dua anak sakit. Qodarulloh Aisyah gak terlalu rewel hanya saja banyak minum susu. Yang justru rewel ya Hamzahnya, hampir tiap beberapa jam minta gendong. Hamzah yang saat itu belum seberapa berat memang gak bikin pegel kalau digendong. Jadi masih woles aja.

Tapi yang bikin pusing itu ketika dua bayi bangun tengah malam bersamaan. Yang satu nangis karena suhu tubuhnya tinggi, satunya bangun karena pup minta ganti popok. Lumayan pusing kepala barbie, haha. Seenggaknya saya gak ikutan sakit juga karena gak terlalu lama dua bayi ini sakit. Beda ketika beberapa minggu lalu saat Hamzah tiba-tiba sakit. Hampir tiap kali tengah malam dia gak mau tidur, minta gendong terus. Ternyata suhu tubuhnya yang tinggi memang membuat dia sulit untuk tidur jadi harus digendong. Dan benar saja saat diukur, panasnya mencapai 39 derajat Celcius. Jadi mau gak mau harus diberi paracetamol agar panasnya reda dan Hamzah bisa tidur.

Jangan Panik


Saat si kecil sakit pastinya banyak orang tua yang panik. Saya pun begitu kok. Apalagi kalau tangisan bayi dan suhu tubuhnya semakin naik tambah panik lagi deh. Karena ada riwayat anak sebelumnya meninggal saya sering parno ketika anak sakit. Kadang jadi mikir aneh-aneh, hihi. Kalau sudah begini lebih baik tepis jauh-jauh dan berdoa agar si kecil baik-baik saja.

Beri Pertolongan Pertama

Ada kalanya saat si kecil sakit dokter gak ada yang buka atau ada halangan. Sebagai orang tua kita bisa memberikan obat yang sekiranya gak perlu resep dokter untuk mengetahui dosisnya. Ada banyak obat penurun panas yang bisa diandalkan, salah satunya Tempra Syrup. Obat penurun panas ini mudah sekali didapatkan di apotek terdekat. Gak seperti kebanyakan obat lainnya, Tempta Syrup ini gak perlu dikocok karena sudah larut 100%. Takaran dosisnya juga pas, sehingga kita tinggal mengikuti saja anjuran di brosurnya.

Tempra Syrup ini juga tersedia untuk bayi loh yaitu Tempra Drop yang disertai juga dengan pipet agar mudah meminumkan obat pada bayi. Dan yang paling penting Tempra Syrup ini gak mengandung alkohol dan aman untuk lambung anak dan bayi.

Siapkan Stamina

Gak dipungkiri kalau anak sakit orang tua jadi harus kerja ekstra. Saya pun sering lupa makan kalau anak sedang sakit. Dan ujung-ujungnya anak sembuh saya yang sakit, hihi. Jadi jangan lupa untuk tetap teratur makan dan kalau bisa kurangi pekerjaan rumah yang berat dan fokus mengurus anak sakit dan juga memperhatikan waktu istirahat untuk sendiri yang cukup. Saat anak tidur ikutalah tidur atau makan jadi kita gak sampai kelupaan menjaga stamina sendiri.

Jika memungkinkan bagi tugas dengan suami agar kita gak lelah. Karena ibu juga cuma manusia biasa yang bisa sakit, hihi.


Berikan Si Kecil Asupan Makanan yang Cukup


Kalau sedang sakit memang anak kecil jadi sulit sekali untuk makan. Kalau sudah begini tanyakan si kecil ingin makan apa. Berikan yang ingin dia makan selama gak ada pantangan dari dokter. Biasanya nih Aisyah kalau sakit minum susunya jadi tambah banyak. Mungkin karena gak enak makan jadi lebih suka minum susu. Kadang juga gak suka makan nasi dan lebih memilih makan roti. Pokoknya maunya makan apa ya diturutin agar ada asupan makanan yang masuk jadi gak lemas. Kalau bayi sesering mungkin disusui. Kalau gak mau nyusu bisa diberikan ASIP.




Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.

Komentar