Cara Mendidik Anak Usia Dini

[Sponsored Post]


Senangnya ya ketika punya anak dan bisa tumbuh dengan sehat. Karena ini juga termasuk rejeki loh. Banyak juga anak-anak yang gak bisa tumbuh dengan sehat dan sering sakit-sakitan. Aisyah ini memang tergolong jarang sakit. Jarang sekali kena batuk pilek seperti anak lainnya. Malahan umminya yang kerjaannya pilek tiap hari, haha. Aisyah juga grafik berat badannya selalu bagus. Selain memperhatikan perkembangan fisiknya, sebagai orang tua juga harus memperhatikan perkembangan lainnya seperti psikologinya. Belum lagi harus mengajarkan kebiasaan yang baik. Banyak banget deh PR jadi ibu.

Cara Mendidik Anak Usia Dini

Mendidik anak memang gampang-gampang susah. Tapi bukan berarti gak bisa sama sekali yah. Cara mendidik anak usia dini yang paling bagus adalah mendidiknya dengan kasih sayang dan berlandaskan Al-Quran dan Sunnah.

Peluklah Ketika Si Kecil Sedang Marah

Pelukan bagi anak kecil memang sesuatu yang dapat membuatnya merasa nyaman. Jangankan anak kecil ya, orang dewasa aja kalau dipelukkan juga suka. Apalagi dipeluk suami, haha. Maka dari itu ketika kita melihat anak kita gusar apalagi sedang marah, jangan ragu untuk langsung dipeluk. Karena pelukan seorang ibu bisa membuat anak menjadi merasa nyaman.

Membiasakan Kebiasaan yang Baik

Anak kecil memang mudah sekali meniru kebiasaan orang. Maka dari itu sebagai orang dewasa harus membiasakan kebiasaan yang baik. Percuma dong kalau kita menyuruh anak untuk mencuci tangan sebelum makan tapi ternyata kita sendiri gak pernah mencuci tangan sebelum makan.

Minimalisir Memukul atau Membentak

Gak dipungkiri kadang anak kecil memang ngeselin banget tapi separah-parahnya kalau lagi kesel menahan tangan untuk memukul anak akan lebih baik. Selain karena nanti nyesel, efeknya juga gak bagus untuk anak kecil. Belum lagi kadang membentak anak juga bisa membuat si anak menjadi shock.

Berbicara dengan Kata-Kata yang Baik

Berbicara dengan anak kecil sangat disarankan menggunakan kata-kata yang baik. Jika kamu orang Jawa atau biasa menggunakan bahasa daerah, bisa mengajarkannya berbicara dengan bahasa halus. Kadang saya merasa agak terganggu mendengar orang yang berbicara dengan Bahasa Jawa kasar kepada orang tuanya. Memang sih, kulturnya mungkin seperti itu. Tapi kalau untuk anak saya, sebisa mungkin kalau gak bisa pakai Bahasa Jawa halus, maka cukup berbicara Bahasa Indonesia.

Buka hanya dari pilihan kata kasar atau halusnya. Kalimat yang kita ucapkan juga harus membangung. Bukan kata-kata yang membuat si anak merasa direndahkan atau merasa diabaikan.

Nah kalau kamu, biasanya biacara pakai bahasa apa nih sama anak-anak?

Komentar

  1. iya, tapi kadang kelepasan kalau capek lalu berbicara dengan anda tinggi XD
    jadi ibu memang harus sedia banyak stok sabar

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, bener mak, Aku kadang juga suka keceplosan gitu, hihi

      Hapus
  2. susah susah gampang menerapkannya xxixi mungkin karena saya kurang sabaran heheh

    BalasHapus
  3. Aku juga pengin dipeluk sama Adit kalo aku lagi marah. Itu cuma berlaku buat anak usia dini atau buat ibu-ibu juga ya kira-kira? Hehehehe. Apa kabar mak? :*

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentar akan dimoderasi.
Maaf hanya membalas komentar dari author perempuan.