Semua tahu bahwa kamu lahir dari rahim seorang ibu. Kamu tidak lahir dari batu sebagaimana dalam cerita Kera Sakti. Sebenarnya dari sebab ini, kamu bisa menarik banyak hikmah, mengapa sih Alloh melahirkan kamu dari rahim seorang ibu, bukan dari batu. Berikut ini adalah imaji mengenai seandainya kamu lahir dari batu.
Begitu juga dengan adanya keluarga. Seorang manusia diciptakan di dalam keluarga karena memang akan terlengkapi kasih sayangnya. Walaupun kita tahu tidak semua orang dilahirkan di keluarga yang penuh dengan kasih sayang. Namun, setiap hal pasti ada hikmahnya.
Ketika kamu lahir dari batu, kamu tidak akan tahu cara saling mengasihi. Kamu tidak akan tahu arti sebuah cinta. Maka dari itulah, di film Kera Sakti kamu bisa menyaksikan bahwa Sun Go Kong ini diperankan dengan perangai yang kasar dan brutal. Karena memang dia dilahirkan dari batu. Dia tidak mengenal kasih sayang.
Sebagai manusia yang terlahir di dunia, mestinya kita bersyukur karena lahir dari rahim seorang ibu. Dari dirinya lah kamu mengenal kasih sayang, mengenal arti sebuah perjuangan ibu untuk anaknya. Ya, walaupun ironisnya di luar sana ada ibu yang tega membuang bayi yang baru saja dilahirkan. Namun, itu jumlahnya sedikit dibandingkan ibu yang menyayangi anaknya. Dan asal kamu tahu, rata-rata ibu yang membuang bayinya adalah ibu yang hamil dari hubungan yang tidak sah. Jika sebuah hubungan diawali dengan yang baik dan sah, niscaya tidak akan terjadi seperti itu.
Kita tahu bahwa kita tak 'kan bisa membalas jasa-jasa yang telah dilakukan ibu pada kita. Mungkin kamu yang sudah menjadi seorang ibu akan tahu jawaban mengapa seperti itu. Betapa banyak perjuangan yang dilakukan seorang ibu untuk anaknya, mulai dari awal kehamilan hingga anaknya besar. Jika kamu masih belum menjadi seorang ibu, kamu bisa membaca banyak cerita tentang keluarga, terutama cerita tentang seorang ibu dan anaknya.
Bayangkan dulu saat kita kecil dan bertingkah aneh-aneh, orang tua kita justru malah tertawa gembira. Namun, mengapa tidak dengan kita saat mereka sudah tua? Kamu harus tahu bahwa ketika orang menjadi tua, dia akan kembali ke keadaan semula, seperti dia waktu kecil. Bakal banyak hal-hal yang kekanak-kanakan yang kita temukan pada mereka.
Dengan adanya hubungan anak-orang tua ini, Alloh memang sengaja membuatnya sebagai ladang pahala untuk kita. Jika kita bersyukur dan bersabar, maka akan menjadi pahala.
Selain empat poin di atas, kamu juga bisa membayangkan sendiri apa yang terjadi jika kamu lahir dari batu. Tentunya tidak akan seindah/semenarik kehidupanmu saat ini!
Kamu Tidak Akan Punya Nama
Hal yang paling mungkin terjadi ketika kamu lahir dari batu adalah kamu tak 'kan punya nama. Nama tidak lagi penting bagimu. Dan semua manusia akan kebingungan saat memanggil manusia lainnya. Di sinilah kamu akan tahu tentang pentingnya sebuah nama dari pemberian orang tuamu. Dengan adanya nama, kamu akan mudah berkomunikasi dengan manusia lainnya. Bahkan terkadang sebuah cinta itu dimulai dari mendengar sebuah nama calon kekasih. Jika namanya bagus, maka akan terbayang wajahnya yang bagus pula.Kamu Harus Cari Makan Sendiri
Ketika kamu lahir dari batu, maka selayaknya hewan lainnya seperti burung gagak. Kamu harus mulai mencari makanan sendiri. Tidak seperti bayi yang langsung tersedia susu dari ibunya. Mungkin ini tidak terlalu bermasalah, karena rejeki memang sudah diatur.Kamu Akan Haus Kasih Sayang
Masih ingat dengan kisah penciptaan Nabi Adam awal kali? Ya, Nabi Adam cuma sendirian di surga. Bahkan Nabi Adam murung meskipun kita tahu betapa banyak kenikmatan yang ada di surga yang bisa dinikmati. Namun, jika tidak ada partner hidup, maka sia-sialah segala kenikmatan yang ada di sekitar kita. Maka dari itu diciptakanlah Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam, sebagai pelipur hatinya.Begitu juga dengan adanya keluarga. Seorang manusia diciptakan di dalam keluarga karena memang akan terlengkapi kasih sayangnya. Walaupun kita tahu tidak semua orang dilahirkan di keluarga yang penuh dengan kasih sayang. Namun, setiap hal pasti ada hikmahnya.
Ketika kamu lahir dari batu, kamu tidak akan tahu cara saling mengasihi. Kamu tidak akan tahu arti sebuah cinta. Maka dari itulah, di film Kera Sakti kamu bisa menyaksikan bahwa Sun Go Kong ini diperankan dengan perangai yang kasar dan brutal. Karena memang dia dilahirkan dari batu. Dia tidak mengenal kasih sayang.
Sebagai manusia yang terlahir di dunia, mestinya kita bersyukur karena lahir dari rahim seorang ibu. Dari dirinya lah kamu mengenal kasih sayang, mengenal arti sebuah perjuangan ibu untuk anaknya. Ya, walaupun ironisnya di luar sana ada ibu yang tega membuang bayi yang baru saja dilahirkan. Namun, itu jumlahnya sedikit dibandingkan ibu yang menyayangi anaknya. Dan asal kamu tahu, rata-rata ibu yang membuang bayinya adalah ibu yang hamil dari hubungan yang tidak sah. Jika sebuah hubungan diawali dengan yang baik dan sah, niscaya tidak akan terjadi seperti itu.
Kita tahu bahwa kita tak 'kan bisa membalas jasa-jasa yang telah dilakukan ibu pada kita. Mungkin kamu yang sudah menjadi seorang ibu akan tahu jawaban mengapa seperti itu. Betapa banyak perjuangan yang dilakukan seorang ibu untuk anaknya, mulai dari awal kehamilan hingga anaknya besar. Jika kamu masih belum menjadi seorang ibu, kamu bisa membaca banyak cerita tentang keluarga, terutama cerita tentang seorang ibu dan anaknya.
Tidak Ada Ladang Pahala dan Dua Pintu Surga
Dalam Islam, orang tua adalah dua pintu surga. Jika kamu masih memiliki keduanya atau salah satunya, jangan sia-siakan. Mereka (orang tua kita) memang jika sudah tua mulai aneh-aneh tingkahnya, namun mereka tetap orang tua kita.Bayangkan dulu saat kita kecil dan bertingkah aneh-aneh, orang tua kita justru malah tertawa gembira. Namun, mengapa tidak dengan kita saat mereka sudah tua? Kamu harus tahu bahwa ketika orang menjadi tua, dia akan kembali ke keadaan semula, seperti dia waktu kecil. Bakal banyak hal-hal yang kekanak-kanakan yang kita temukan pada mereka.
Dengan adanya hubungan anak-orang tua ini, Alloh memang sengaja membuatnya sebagai ladang pahala untuk kita. Jika kita bersyukur dan bersabar, maka akan menjadi pahala.
Selain empat poin di atas, kamu juga bisa membayangkan sendiri apa yang terjadi jika kamu lahir dari batu. Tentunya tidak akan seindah/semenarik kehidupanmu saat ini!
iya bener :)
BalasHapus